Jumat, 06 Februari 2015

Peternakan Donggala, Integral Pembangunan Nasional

DONGGALA-Bupati Donggala, Kasman Lassa saat konteks ternak se-Kabupaten Donggala di Kecamatan Sindue tahun 2014 lalu mengungkapkan, pembangunan peternakan merupakan bagian integral pembangunan pertanian khususnya dan pembangunan nasional umumnya. Karena itu pemerintah daerah Donggala meningkatkan program peternakan melalui peningkatan usaha diversivikasi, intensifikasi dan ekstensifikasi ternak yang tentunya didukung oleh pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Kasman Lassa, tujuan pembangunan peternakan diarahkan untuk membangun sistem peternakan yang mampu memanfaatkan sumber daya lokal, berdaya saing, berkelanjutan dan  mensejahterakan peternak. “Kebijakan operasional pelaksanaan pembangunan peternakan didasarkan pada penerapan sistem agribisnis terpadu yang berkelanjutan dengan pemanfaatan secara optimal (sumber daya peternak) dalam kawasan ekosistem,” jelas bupati.
Dengan pendekatan tersebut, orientasi pengembangan komoditas peternakan tidak terbatas pada peningkatan produksi saja tetapi diperluas mencakup keseluruhan subsistem dalam sistem agribisnis peternakan yang meliputi subsistem hulu (sarana produksi peternakan), subsistem budidaya (usaha budidaya ternak) dan subsistem hilir (penyimpanan dan pengolahan hasil  serta pemasaran).
Menurut Bupati Donggala, dari produksi usaha peternakan, seperti sapi saja merupakan penghasil emas yang tidak ternilai harganya seperti Emas Merah, berupa daging dan Emas Putih berupa susu yang mengadung banyak protein yang berguna bagi tubuh. Sedang Emas Hitam berupa kotoran yang berguna untuk pupuk dan bahan energi Bio-Gas. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan sebagai energi alternatif dan menunjang pertanian yang berkelanjutan pupuk kandang atau pupuk organik memegang peranan yang sangat penting karena sangat berguna untuk memperbaiki struktur tanah.
“Peternakan juga telah menunjukkan pada sektor ini terbukti memiliki ketangguhan dalam menghadapi situasi krisis.  Kondisi tersebut memberi indikasi komoditas peternakan adalah komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan dimasa datang,” kata Kasman optimis. (JAMRIN AB)