Penulis (tengah) bersama awak RSD Marton dan Rudiawan foto bersama saat peluncuran buku MATINYA SANG TADULAKO.
Beraktivitas dan berkarya dari kota kecil bernama Donggala, merupakan sebuah upaya mengapresiasi tradisi lisan ke tradisi tulisan. Sejumlah cerita rakyat Sulawesi Tengah, penulis telah bukukan dari sudut kota Donggala. Sebuah gerakan literasi yang mendapat dukungan dari beberapa pihak, termasuk awak Radio Swara Donggala (RSD) yang ikut berkampanye tentang perlunya budaya baca.
MATINYA SANG TADULAKO Sehimpun Cerita Rakyat dari Sulawesi Tengah, diluncurkan di RSD, Senin (2 Juli) 2013 sebagai bagian kecil ikut kampanye gerakan literasi lokal dari Donggala untuk Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar