Minggu, 22 Januari 2012

Perpustakaan Donggala Tidak Layak

DONGGALA-Kantor Pepustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Donggala sangat tidak layak sebagai tempat pelayanan bahan bacaan. Selain bahan koleksi yang sangat minim, kondisi bangunan yang ditempatinya pun sudah tua dan ruang bacanya tidak nyaman sebagaimana yang distandarkan secara nasional.

Keprihatinan itu diungkapkan beberapa warga Donggala yang dimintai pendapatnya setelah berkunjung ke perpustakaan tersebut. Akibatnya minat baca yang rendah tidak terpacu dengan kondisi kantor yang kurang menarik. “Buku-buku koleksinya banyak yang tidak sesuai yang kita butuhkan dan tidak ada buku-buku baru yang sedang populer,” kata seorang pengunjung.

Sementara itu Kepala Kantor

Pepustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Donggala, Saad Labujeng yang dimintai tanggapannya tidak menampik kalau kantor perpustakaan tidak layak. “Ya memang dengan kondisi yang seperti ini selain kecil dan bangunan tua sangat tidak layak, sehingga itu berdampak pula pada kurangnya minat pengunjung datang,” kata Saad Kamis (30/6).

Menurutnya Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Donggala ini merupakan bekas sekolah PGRI yang sangat tua yang tidak memiliki ruang-ruang sesuai standar sebuah perpustakaan. Apalagi tempatnya agak rendah, sehingga sangat arsip-arsip yang ada terancam bila terjadi banjir. Sebetulnya untuk rencana pembangunan kantor baru yang baru sudah dipaparkan di DPRD sesuai standar dengan ruangan yang lengkap. Kata Saat, bila mengacu pada kelayakan sebuah perpustakaan terbagi tiga unit untuk pelayanan/sirkulasi, referensi, koleksi, ruang baca anak/remaja, kliping, ausio visual dan informasi teknologi.

Karena itu menurut rencana Pemkab Donggala akan memulai membangun kantor baru tahun 2012 mendatang di komplek perkantoran di Kelurahan Gunung Bale. Cuma saja dari beberapa tanggapan publik, pembangunan di tengah perkantoran agak sulit dijangkau warga. Banhkan anggota Komisi I DPRD Kabupaten Donggala, Kaharuddin H. Karding akan mengusulkan ke pemerintah agar keinginan akan memindahkan tempat Kantor Pepustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Donggala dari tengah permukiman penduduk ke komplek perkantoran di Gunung Bale dicarikan jalan keluar agar tetap berada di tengah kota.

Dikhawatirkan akan mempersulit pengunjung yang akan mengakses bahan bacaan bila tempatnya jauh dari permukiman. Apalagi beberapa warga yang telah dimintai pendapatnya sangat menyayangkan kalau perpustaan di tengah kota saja minim pengunjung apalagi kalau tempatnya jauh dari rumah penduduk.

“Kalau memang begitu akan saya bicarakan dan konsultasikan kembali di Dewan, sebab memang soal perpustakaan sebaiknya berada di tempat strategis agar mudah dijangkau orang,” kata Kaharuddin H. Karding, kemarin.

Sebelumnya mantan Kepala Pepustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Donggala, Mohammad Rasyid Zainuddin yang dimintai tanggapannya, mengatakan pada saat ia menjabat sudah pernah mengusulkan agar tidak dipindahkan. Namun usulannya itu tidak mendapat tanggapan dan tetap akan dibangun di tempat lokasi yang baru di jajaran perkantoran Pemkab Donggala di Gunung Bale.()JAMRIN AB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar