Minggu, 22 Januari 2012

Pohon Bakau Terancam di Donggala

DONGGALA-Penggusuran tanaman pohon bakau atau mangrove di kawasan Pantai Kelurahan Tanjung Batu-Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala semakin mengkhawatirkan. Kekhawatiran itu diungkapkan Andi Anwar pemerhati lingkungan dari Yayasan Bone Bula Donggala terkait tanaman bakau tidak lagi terurus.
“Padahal tanaman bakau yang telah lama hidup di pantai Kota Donggala itu bukan saja menjadi penghabat abrasi, tapi menjadi habitat berbagai hewan air. Cuma saja belakangan ini terancam punah dengan penimbunan pantai untuk jalan lingkar,” ungkap Anwar.

Menurutnya, ancaman bakau di Donggala bukan saja adanya reklamasi pantai, tapi ada pula pembuangan limbah plastik daur ulang di Kelurahan Tanjung Batu. Akibatnya selain merusak ekosistem yang ada, juga dirasakan dampaknya b

agi nelayan tradisional yang selama ini hanya mengandalkan penangkapan ikan di pesisir pantai Kota Donggala.

Paling memprihatinkan belakangan ini di kawasan wisata Tanjung Karang belakangan sering ditemui ular air yang sebelumnya tak lazim muncul. Pihak Bone Bula menduga kalau ular yang muncul di tepi pantai Tanjung karang itu merupakan migrasi dari hutan bakau yang rusak di Tanjung Batu. “Tetapi itu baru dugaan sementara,” kata Anwar.

Rasa prihatin serupa diungkapkan pula Johar Abdul Malik selaku mantan praktisi pariwisata di Donggala. Ia khawatir pula kalau tiba-tiba dikabarkan sudah mulai muncul ular air berenang di pantai Tanjung Karang yang sebelumnya tidak ditemui akibat perubahan kondisi pesisir pantai.

Selain itu kata Johar beberapa waktu lalu ketika ke pantai Tanjung Karang sempat menemui ubur-ubur sejenis binatang laut yang bisa mengakibatkan gatal-gatal badan. Bahkan anaknya yang berenang sempat terkena sengatan ubur-ubur pada tempat yang tidak terlalu dalam. Padahal menurutnya jarang ada ubur-ubur di tempat dangkal, kecuali belakangan.(JAMRIN AB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar